Rabu, 16 Maret 2011

9 Langkah Menghadapi Ujian Nasional

Apakah tes/ujian obyektif itu?

Tes obyektif adalah bentuk tes yang biasa digunakan dalam ujian yang diikuti oleh banyak peserta seperti Ujian Nasional (UNAS), Ujian Masuk Perguruan Tinggi, Ujian Pegawai Negeri, Tes Potensi Akademik.  TOEFL (Test of English as a Foreign Language).  Bentuk ini dipilih karena jawabannya dapat dikoreksi secara cepat, mencakup materi ujian yang lebih luas, dan dapat digunakan untuk menguji peserta dalam jumlah amat banyak.
 Bentuk tes/ujian obyektif yang paling dikenal adalah bentuk pilihan ganda.  Akan tetapi, sebenarnya, bentuknya bisa bermacam-macam, misalnya benar-salah, mencocokkan, dan mengisi (tes isian).

Tes ini disebut tes obyektif karena penskorannya tidak dipengaruhi oleh subyektifitas pengoreksinya karena hanya ada satu jawaban yang benar.   Pengoreksian bahkan dapat dilakukan dengan komputer.

Bagaimana mempersiapkan diri menghadapi ujian obyektif.
  • Yang pertama adalah berdoa.  Sebagai seorang yang beragama dan percaya kepada kekuasaan Tuhan, Anda mempunyai zat yang dapat menolong Anda di manapun Anda berada, yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa.  Dekatkan diri Anda selalu kepadaNya sehingga, ketika dalam kesulitan, Anda dapat memohon pertolonganNya.  Mintalah selalu kepadaNya agar Anda diberi ilmu dan pemahaman, fikiran yang terang, cerdas, dan diberi kemudahan dalam menjawab soal-soal ujian.  Perasaan bahwa ada yang akan membantu Anda dalam mengatasi kesulitan ini secara psikologis akan membuat Anda merasa tenang, tidak panik, sehingga Anda akan dapat berfikir tenang dan jernih dalam mengerjakan soal ujian.
  • Sekedar berdoa tentu saja belum cukup.  Anda harus barengi dengan usaha.  Tuhan tidak akan mengubah nasib seseorang yang tidak mau berusaha mengubah nasibnya sendiri.  Oleh karena itu, kenalilah sifat ujian obyektif ini sehingga Anda dapat membuat persiapan yang tepat untuk menghadapinya.
  • Uian/tes obyektif mensyaratkan Anda memiliki kemampuan membaca dan berfikir cepat.  Oleh karena itu, dalam mempersiapkan menghadapi tes obyektif, Anda perlu berlatih membaca dan berfikir cepat.  Anda juga perlu belajar untuk mengenali pilihan jawaban yang benar.  Pilihan jawaban itu sudah diberikan, tinggal mengenali dan memilih mana yang benar.  Ini akan mudah dilakukan apabila Anda sudah mengenal (mempelajari) materi yang akan diujikan.
  • Mengingat banyaknya materi ujian (terutama dalam UNAS), belajarlah sejak awal tahun ujian (kelas enam, kelas sembilan, atau kelas dua belas).  Akan lebih bagus lagi kalau Anda sudah mempersiapkan diri menghadapi Ujian Nasional itu sejak kelas empat, kelas tujuh, atau kelas sepuluh.  
  • Tes obyektif juga lebih banyak mengandalkan pada ingatan.  Anda akan lebih mudah mengingat sesuatu apabila Anda memahami materi ujian itu.  Karena itu, usahakan memahami konsepnya.  Anda akan lebih mudah mengingatnya daripada kalau Anda menghafal tanpa mengerti (kalau ada kata yang lupa, Anda akan menjadi semakin bingung)
  • Jangan mengandalkan bantuan orang lain (misalnya, mengharap dapat menyontek atau dapat bocoran jawaban).  Sikap seperti ini hanya akan menurunkan semangat belajar Anda.  Tingkatkan kesiapan dan kepercayaan diri Anda dan mintalah pertolongan hanya kepada Tuhan.
  • Untuk menghadapi Ujian Nasional (Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah), Ujian Masuk Perguruan Tinggi, ujian PNS, atau TPA, pelajarilah soal-soal terdahulu.  Asalkan standar kompetensinya tidak berubah, biasanya kisi-kisi soal tersebut sama dari tahun ke tahun.  Hanya susunan kalimatnya yang berubah-ubah.  Juga pelajari buku kumpulan soal yang diterbitkan oleh bimbingan belajar.  
  • Buatlah simulasi suasana tes.  Berlaithlah mengerjakan soal-soal latihan itu dengan waktu yang terbatas (berlatih membaca cepat dan berfikir cepat).  
  • Jangan membawa benda-benda yang dilarang untuk dibawa masuk ke ruang ujian.  Kalau dilarang bawa handphone, jangan bawa.  Kalau ada pemeriksaan, hal itu hanya akan mengacaukan fikiran Anda.  Sebaiknya titipkan saja di kantor sebelum masuk kelas atau msuk halaman sekolah (kalau razianya di halaman sekolah).  Pastikan minta tanda terima ketika menitipkan handphone Anda).